Dolar Bergerak Lebih Tinggi Seiring Melonjaknya Imbalan Hasil T-Note

Dolar Bergerak Lebih Tinggi Seiring Melonjaknya Imbalan Hasil T-Note

Ifut Coy - Indeks dolar (DXY00) pada hari Rabu naik sebesar +0,23%. Imbal hasil T-note yang lebih tinggi pada hari Rabu mendukung kenaikan moderat dolar. Selain itu, pelemahan yen memberikan dorongan pada dolar setelah yen anjlok lebih dari -1% pada hari Rabu karena komentar dovish dari Deputi Gubernur BOJ Uchida, yang mengatakan BOJ tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut ketika pasar keuangan sedang bergejolak. Jatuhnya saham pada Rabu sore meningkatkan permintaan likuiditas terhadap dolar.

Dolar Bergerak Lebih Tinggi Seiring Melonjaknya Imbalan Hasil T-Note

Kredit konsumen AS bulan Juli naik +$8,934 miliar, lebih lemah dari ekspektasi +$10.000 miliar.

Pasar mengabaikan peluang sebesar 100% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 17-18 September dan sebesar 77% untuk penurunan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.

EUR/USD (^EURUSD) pada hari Rabu turun -0,05%. 

Penguatan dolar pada hari Rabu membebani euro. Euro juga berada di bawah tekanan pada hari Rabu karena komentar dovish dari anggota Dewan Pengatur ECB, Rehn, yang mengatakan penurunan suku bunga ECB dapat berlanjut jika inflasi melambat. Euro mendapat dukungan setelah produksi industri Jerman pada bulan Juni naik paling tinggi dalam 16 bulan.

Produksi industri Jerman bulan Juni naik +1,4% bulan/bulan, lebih kuat dari ekspektasi +1,0% bulan/bulan dan merupakan kenaikan terbesar dalam 16 bulan.

Berita perdagangan Jerman hari ini lebih lemah dari perkiraan dan negatif bagi euro karena ekspor bulan Juni turun -3,4% bulan/bulan, lebih lemah dari ekspektasi -1,5% bulan/bulan dan penurunan terbesar dalam 6 bulan. Selain itu, impor bulan Juni naik +0,3% bulan/bulan, lebih lemah dari ekspektasi +2,5% bulan/bulan.

Anggota Dewan Pengurus ECB, Rehn, mengatakan ECB mungkin terus memangkas suku bunga jika kepercayaan terhadap tren perlambatan inflasi terus berlanjut.

Swap mengabaikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar -25bp oleh ECB sebesar 100% pada pertemuan 12 September.

USD/JPY

USD/JPY (^USDJPY) pada hari Rabu naik tajam sebesar +1,79%. Yen turun tajam terhadap dolar pada hari Rabu setelah Deputi Gubernur BOJ Uchida mengatakan BOJ tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika pasar keuangan tidak stabil. Selain itu, berita ekonomi Jepang yang lebih lemah dari perkiraan membebani yen setelah indeks utama CI Jepang pada bulan Juni turun lebih dari perkiraan ke level terendah dalam 14 bulan. Selain itu, imbal hasil T-note yang lebih tinggi pada hari Rabu melemahkan yen.

Indeks utama CI Jepang bulan Juni turun -2,6 ke level terendah dalam 14 bulan di 108,6, lebih lemah dari ekspektasi di 108,8.

Deputi Gubernur BOJ Uchida

Berkata, "Saya yakin BOJ perlu mempertahankan pelonggaran moneter dengan kebijakan suku bunga saat ini untuk saat ini, dengan perkembangan pasar keuangan dan modal di dalam dan luar negeri yang sangat fluktuatif.& #34;

Swap memperkirakan peluang kenaikan suku bunga BOJ sebesar +10 bp sebesar 0% pada pertemuan 20 September dan +32% untuk pertemuan 30-31 Oktober.

Emas bulan Desember (GCZ24) hari Rabu ditutup naik +0,80 (+0,03%), dan Perak bulan September (SIU24) ditutup turun -0,272 (-1,00%). Logam mulia pada hari Rabu ditutup beragam. Komentar dovish pada hari Rabu dari Deputi Gubernur GOJ Uchida meningkatkan permintaan logam mulia sebagai penyimpan nilai ketika ia mengatakan BOJ akan menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga lebih lanjut jika pasar keuangan berada dalam kekacauan.

Selain itu, permintaan dana untuk emas mendukung harga setelah posisi beli emas di ETF naik ke level tertinggi 5 1/2 bulan pada hari Selasa. Selain itu, harga logam mulia mendapat dukungan dari risiko geopolitik di Timur Tengah setelah pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan seorang pemimpin politik Hamas di Teheran.

Dolar yang lebih kuat pada hari Rabu melemahkan harga logam mulia. Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih tinggi pada hari Rabu berdampak negatif bagi logam mulia Kekhawatiran akan permintaan logam industri membebani harga perak setelah berita pada hari Rabu menunjukkan bahwa ekspor Tiongkok pada bulan Juli naik kurang dari perkiraan, yang merupakan faktor negatif bagi pertumbuhan ekonomi global.

Lebih banyak Berita Logam Mulia dari Barchart

Dolar Lebih Tinggi Sementara Yen Jatuh karena Komentar Dovish BOJ

Dolar Menguat dan Emas Turun seiring Spekulasi Meredanya Pelonggaran Fed yang Agresif

Dolar Bergerak Lebih Tinggi dengan Imbal Hasil T-note

Dolar Turun karena Meningkatnya Risiko Ekonomi AS

Pada tanggal publikasi, Rich Asplund tidak memiliki (baik secara langsung maupun tidak langsung) posisi di salah satu sekuritas yang disebutkan dalam artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini semata-mata untuk tujuan informasi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat Kebijakan Pengungkapan Barchart di sini.

Pandangan dan pendapat yang diungkapkan di sini adalah pandangan dan pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan Nasdaq, Inc.